Alat musik gamelan ajeng terdiri dari kromong sepuluh pencin, terompet, gendang (dua gendang besar, dua kulanter), dua saron, bende, cemes (semacam cecempres), kecrek. Kadang-kadang ada juga yang menggunakan dua gong: gong laki dan gong perempuan.
Gamelan ajeng biasa digunakan untuk memeriahkan hajatan, seperti khitanan atau perkawinan. Pada mulanya tidak biasa digunakan sebagai pengiring tarian. Tapi pada perkembangannya kemudian digunakan pula sebagai pengiring tarian yang disebut “Belenggo Ajeng”. Belakangan ini, sesuai denga perkembangan zaman dan untuk memuaskan penontonnya, gamelan ajeng juga memainkan lagu-lagu Sunda pop. Bahkan ada pula yang digunakan untuk mengiringi tari Jaipong.
Di samping di Gandaria, gamelan ajeng juga berkembang di pinggiran Jakarta lainnya, seperti di Kelapa Dua Wetan dipimpin oleh Oking alias Peking, di Cireundeu dipimpin oleh Neran, di Pakopen Tambun dipimpin Sarah, dan di Karanggan Pondok Gede dipimpin oleh Saad.
sumber: disparbuddki.info/gamelanajeng.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar